Tidur di Sungai
Seorang wanita di Provinsi Zheijang ditemukan mengambang di sungai pada Agustus lalu. Apa yang kamu pikirkan bila ada orang yang mengambang di sungai? Tentu saja orang itu mati. Namun wanita ini belum mati, dia hanya tertidur. Lho kok bisa?
Wanita ini sebelumnya bertengkar hebat dengan suaminya, kemudian ia menelan 20 tablet obat dan berjalan sendirian untuk menenangkan diri. Tentu saja ia akhirnya merasakan efek dari obat tersebut. Ia mulai merasakan kantuk yang sangat hebat.
Wanita ini tidak dapat menahan efek rasa kantuk yang ditimbulkan akibat mengonsumsi obat sebanyak itu. Ia pun terjatuh dari jalan dan tercebur ke sungai di pinggir jalan tersebut. Ia hanya ingat bahwa ia merasa tersedak saat jatuh ke air, namun kantuknya lebih besar daripada kesanggupannya melawan arus air.
Entah bagaimana caranya, tubuhnya pun mengambang di air. Dengan posisi seperti itu, ia tertidur sekitar 40 menit sebelum akhirnya polisi datang dan menyelamatkan. Beruntungnya wanita itu tidak mengalami luka serius dan segera diselamatkan.
Well, belajar dari pengalaman wanita ini, ada baiknya kita tidak sembarangan mengonsumsi obat dan tidak keluar rumah sendirian setelah mengonsumsi obat. Bahaya juga kan kalau hal tersebut terjadi pada kita dan tubuh kita tidak segera ditemukan? Jaga keselamatanmu guys
Pria Ini Salah Mengangkat Setrika Yang Disangka Ponsel
Jangan bangga dulu bila kamu bisa melakukan beberapa hal sekaligus dalam satu waktu alias multitasking. Seorang pria berusia 32 tahun bernama Tomasz Paczkowski dari Polandia misalnya, yang dengan apesnya mengalami luka bakar di separuh wajahnya.
Tomasz tengah mengambil cuti selama seminggu dan ia ingin membuktikan pada istrinya bahwa ia bisa merawat rumah mereka. Sebelum sang istri berangkat bekerja, ia memberi pesan agar Tomasz menyetrika pakaian dan dengan senang hati sang suami pun mengiyakan. Namun sebagai pria, menyetrika pakaian berlama-lama akan membosankan bukan?
Maka Tomasz mulai mengeset suhu setrika, membuka sekaleng bir dan menyalakan televisi untuk menyaksikan tinju. Semuanya berjalan dengan baik, sampai akhirnya mungkin pria ini sedikit kehilangan konsentrasinya. Yaitu, ketika telepon mulai berdering...
Ia mengangkat teleponnya dan meletakkan di telinga, namun yang ia dengar adalah suara mendesis dan sontak wajahnya terbakar. Rasa sakit yang menyengat-nyengat mengembalikan kesadarannya bahwa yang ia angkat bukanlah ponselnya, melainkan setrika!
Ia melakukan pertolongan pertama dengan membasuhkan air ke wajahnya, namun ia terantuk pintu dan wajahnya semakin sakit. Ia menceritakan bahwa ia bagaikan pemain tinju yang ditontonnya di televisi. Untungnya dokter yang merawat luka Tomasz mengatakan bahwa luka di wajahnya tidak terlalu serius. Sejak itu, ia berjanji tidak akan menonton tinju sambil menyetrika lagi.
Wah..wah.. belajar dari Tomasz ini, sebaiknya kita lebih fokus dan hati-hati dalam mengerjakan pekerjaan rumah ya, guys. ^^
Tomasz tengah mengambil cuti selama seminggu dan ia ingin membuktikan pada istrinya bahwa ia bisa merawat rumah mereka. Sebelum sang istri berangkat bekerja, ia memberi pesan agar Tomasz menyetrika pakaian dan dengan senang hati sang suami pun mengiyakan. Namun sebagai pria, menyetrika pakaian berlama-lama akan membosankan bukan?
Maka Tomasz mulai mengeset suhu setrika, membuka sekaleng bir dan menyalakan televisi untuk menyaksikan tinju. Semuanya berjalan dengan baik, sampai akhirnya mungkin pria ini sedikit kehilangan konsentrasinya. Yaitu, ketika telepon mulai berdering...
Ia mengangkat teleponnya dan meletakkan di telinga, namun yang ia dengar adalah suara mendesis dan sontak wajahnya terbakar. Rasa sakit yang menyengat-nyengat mengembalikan kesadarannya bahwa yang ia angkat bukanlah ponselnya, melainkan setrika!
Ia melakukan pertolongan pertama dengan membasuhkan air ke wajahnya, namun ia terantuk pintu dan wajahnya semakin sakit. Ia menceritakan bahwa ia bagaikan pemain tinju yang ditontonnya di televisi. Untungnya dokter yang merawat luka Tomasz mengatakan bahwa luka di wajahnya tidak terlalu serius. Sejak itu, ia berjanji tidak akan menonton tinju sambil menyetrika lagi.
Wah..wah.. belajar dari Tomasz ini, sebaiknya kita lebih fokus dan hati-hati dalam mengerjakan pekerjaan rumah ya, guys. ^^
Menulis Dengan Kedua Tangan
Chen Siyuan, seorang translator muda dari Hiandan, Cina, memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menulis dengan kedua tangannya, dalam waktu yang bersamaan, atau bahkan dalam dua bahasa yang berbeda. Meski dengan teknologi jaman sekarang kemampuan ini tidak terlalu istimewa dalam dunia kerja, namun kemampuan Chen Siyuan tetap menjadikannya istimewa.
Chen Siyuan mengetahui kemampuan uniknya ini secara tidak sengaja saat masih sekolah. Ia berusaha mengerjakan banyak tugas Bahasa Inggris dan secara tidak sadar, ia bisa mengerjakan semua tugasnya dengan lebih cepat saat mengerjakan menggunakan kedua tangannya. "Saat aku SMA, secara tak sadar aku menulis dengan kedua tanganku saat terburu-buru mengerjakan tugas dengan kedua tangan," ujar Chen.
Chen Siyuan berkata bahwa awalnya tidak banyak yang percaya pada kemampuannya, sampai akhirnya mereka melihat sendiri kemampuan Chen. Banyak di antara mereka yang kemudian ingin meniru kemampuan Chen dengan mencobanya, namun mereka sadar bahwa mereka tak akan bisa mengikuti Chen menulis dengan kedua tangan saat bersamaan bahkan dengan dua bahasa yang berbeda.
Beberapa orang mampu menulis lewat tangan kanan maupun kiri, namun tidak semuanya mampu menulis saat bersamaan. Apalagi menulis dalam dua bahasa. Kemampuan Chen Siyuan memang tergolong unik dan mengagumkan. Selain mampu menulis dengan dua bahasa, Chen juga mampu menulis dengan arah yang berbeda secara bersamaan (vertikal dan horizontal). Hmm.. ada yang ingin mencoba mengalahkan rekor Chen Siyuan?
Chen Siyuan berkata bahwa awalnya tidak banyak yang percaya pada kemampuannya, sampai akhirnya mereka melihat sendiri kemampuan Chen. Banyak di antara mereka yang kemudian ingin meniru kemampuan Chen dengan mencobanya, namun mereka sadar bahwa mereka tak akan bisa mengikuti Chen menulis dengan kedua tangan saat bersamaan bahkan dengan dua bahasa yang berbeda.
Beberapa orang mampu menulis lewat tangan kanan maupun kiri, namun tidak semuanya mampu menulis saat bersamaan. Apalagi menulis dalam dua bahasa. Kemampuan Chen Siyuan memang tergolong unik dan mengagumkan. Selain mampu menulis dengan dua bahasa, Chen juga mampu menulis dengan arah yang berbeda secara bersamaan (vertikal dan horizontal). Hmm.. ada yang ingin mencoba mengalahkan rekor Chen Siyuan?
Komentar
Posting Komentar